Structural Equation Model (SEM)
Oleh Abdullah Umar (12917132)
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Artikel ini berisi tentang:
A. Pengertian SEM
B. Tahapan Pengerjaan SEM
PENGERTIAN SEM
Structural equation modeling merupakan suatu teknik statistik yang dipakai untuk menguji serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari variabel faktor atau variabel terobservasi. Metode analisis verifikatif statistik pada penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.70.
Menurut Cooper & Schindler (2006: 626) SEM dapat dikerjakan melalui tahapan, sebagai berikut:
1. Spesifikasi Model (Model Spesification)
Spesifikasi model pengukuran meliputi aktivitas mendefinisikan variabel latent, variabel teramati dan hubungan antara variabel latent dengan variabel teramati. Pada penelitian ini, ekuitas merek/brand equity (BE) dan nilai pelanggan/customer value (CV) digunakan sebagai salah satu variabel yang dapat mempengaruhi niat membeli ulang/repurchase intentions (RI). Untuk lebih jelasnya, spesifikasi model pengukuran untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1.1 Persamaan ukur variabel eksogen (bebas)
1.1.1 Ekuitas Merek/Brand Equity (BE) terdiri dari MBE dan OBE
1.1.2 Nilai Pelanggan/Customer Value (CV) terdiri dari FV, SV, EV, PV
1.2 Persamaan ukur variabel endogen (terikat)
1.2.1 Niat Membeli Ulang/Repurchase Intentions (RI)
Keterangan:
λ = Standar Loading = koefisien yang memperlihatkan pengaruh
δ = Measurement Error variabel eksogen (variabel bebas)
ε = Measurement Error variabel endogen (variabel terikat)
Model penelitian dimodifikasi dari kerangka pemikiran yang kemudian dituangkan dalam paradigma penelitian (Gambar 1), untuk model penelitian dapat ditinjau pada Gambar 2 di halaman berikutnya.
Gambar 1. Paradigma PenelitianGambar 2. Struktur Model Penelitian
Gambar 2. dapat dinyatakan dalam rumusan matematis, sebagai berikut:
Keterangan:
BE1.1 - BE1.19 = Variabel ekuitas merek
CV2.1 – CV2.20 = Variabel nilai pelanggan
RI1 – RI5 = Variable niat membeli ulang
γ = Besarnya pengaruh variable eksogen terhadap variable endogen
ζ = Besarnya vektor kekeliruan (error) dalam hubungan struktural antara variabel
2. Estimasi (Estimation)
Dalam tahap ini akan dilakukan estimasi dengan menggunakan Maximum Likehood Estimation. Menurut Ghozali dan Fuad (2005:39), untuk kuesioner yang menggunakan skala ordinal, maka metode yang tepat digunakan adalah Maximum Likehood Estimation.
3. Uji Kecocokan (Testing Fit)
Tabel 1. Ketentuan Kesesuaian Model
Sumber: Imam Ghozali & Fuad (2005: 29-34); Sitinjak&Sugiarto (2006:68)
NOTE : Angka dari ukuran derajat kecocokan dapat dilihat pada output Lisrel
4. Respesifikasi (Re- specification)
Apabila model yang telah dirancang menghasilkan out put yang tidak memenuhi ketentuan kesesuain model, maka perlu dilakukan perubahan. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menghapus koefisien jalur yang tidak berarti atau menambah jalur pada model yang didasarkan kepada hasil empiris (Bachrudin & Tobing, 2003: 69)
5. Interpretasi dan Komunikasi (Interpretation and communication)
Setelah ditemukan model penelitian yang memenuhi ketentuan model penelitian yang sesuai, maka akan dilakukan penyajian melalui diagram path yang menunjukkan tingkat hubungan antar variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Bachrudin, Achmad & Harapan L Tobing. 2003. Analisis Data untuk Penelitian Survey dengan Menggunakan Lisrel 8. FMIPA UNPAD. Bandung.
Ghozali, Imam & Fuad. 2005. Struktural Equation Modelling: Pengantar. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Srirezeki, Dian, STP., MM. Aplikasi SEM (Structural Equation Model )pada Tesis.
Oleh Abdullah Umar (12917132)
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta
Artikel ini berisi tentang:
A. Pengertian SEM
B. Tahapan Pengerjaan SEM
PENGERTIAN SEM
Structural equation modeling merupakan suatu teknik statistik yang dipakai untuk menguji serangkaian hubungan antara beberapa variabel yang terbentuk dari variabel faktor atau variabel terobservasi. Metode analisis verifikatif statistik pada penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software LISREL 8.70.
Menurut Cooper & Schindler (2006: 626) SEM dapat dikerjakan melalui tahapan, sebagai berikut:
1. Spesifikasi Model (Model Spesification)
Spesifikasi model pengukuran meliputi aktivitas mendefinisikan variabel latent, variabel teramati dan hubungan antara variabel latent dengan variabel teramati. Pada penelitian ini, ekuitas merek/brand equity (BE) dan nilai pelanggan/customer value (CV) digunakan sebagai salah satu variabel yang dapat mempengaruhi niat membeli ulang/repurchase intentions (RI). Untuk lebih jelasnya, spesifikasi model pengukuran untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1.1 Persamaan ukur variabel eksogen (bebas)
1.1.1 Ekuitas Merek/Brand Equity (BE) terdiri dari MBE dan OBE
1.1.2 Nilai Pelanggan/Customer Value (CV) terdiri dari FV, SV, EV, PV
1.2 Persamaan ukur variabel endogen (terikat)
1.2.1 Niat Membeli Ulang/Repurchase Intentions (RI)
Keterangan:
λ = Standar Loading = koefisien yang memperlihatkan pengaruh
δ = Measurement Error variabel eksogen (variabel bebas)
ε = Measurement Error variabel endogen (variabel terikat)
Model penelitian dimodifikasi dari kerangka pemikiran yang kemudian dituangkan dalam paradigma penelitian (Gambar 1), untuk model penelitian dapat ditinjau pada Gambar 2 di halaman berikutnya.
Gambar 1. Paradigma PenelitianGambar 2. Struktur Model Penelitian
Gambar 2. dapat dinyatakan dalam rumusan matematis, sebagai berikut:
Keterangan:
BE1.1 - BE1.19 = Variabel ekuitas merek
CV2.1 – CV2.20 = Variabel nilai pelanggan
RI1 – RI5 = Variable niat membeli ulang
γ = Besarnya pengaruh variable eksogen terhadap variable endogen
ζ = Besarnya vektor kekeliruan (error) dalam hubungan struktural antara variabel
2. Estimasi (Estimation)
Dalam tahap ini akan dilakukan estimasi dengan menggunakan Maximum Likehood Estimation. Menurut Ghozali dan Fuad (2005:39), untuk kuesioner yang menggunakan skala ordinal, maka metode yang tepat digunakan adalah Maximum Likehood Estimation.
3. Uji Kecocokan (Testing Fit)
Tabel 1. Ketentuan Kesesuaian Model
Sumber: Imam Ghozali & Fuad (2005: 29-34); Sitinjak&Sugiarto (2006:68)
NOTE : Angka dari ukuran derajat kecocokan dapat dilihat pada output Lisrel
4. Respesifikasi (Re- specification)
Apabila model yang telah dirancang menghasilkan out put yang tidak memenuhi ketentuan kesesuain model, maka perlu dilakukan perubahan. Perubahan tersebut dapat dilakukan dengan menghapus koefisien jalur yang tidak berarti atau menambah jalur pada model yang didasarkan kepada hasil empiris (Bachrudin & Tobing, 2003: 69)
5. Interpretasi dan Komunikasi (Interpretation and communication)
Setelah ditemukan model penelitian yang memenuhi ketentuan model penelitian yang sesuai, maka akan dilakukan penyajian melalui diagram path yang menunjukkan tingkat hubungan antar variabel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
Bachrudin, Achmad & Harapan L Tobing. 2003. Analisis Data untuk Penelitian Survey dengan Menggunakan Lisrel 8. FMIPA UNPAD. Bandung.
Ghozali, Imam & Fuad. 2005. Struktural Equation Modelling: Pengantar. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Srirezeki, Dian, STP., MM. Aplikasi SEM (Structural Equation Model )pada Tesis.